Jenis-jenis komputasi modern ada 3,
yaitu :
1.
Komputasi
Mobile
2.
Komputasi
Grid
3.
Komputasi
Cloud
1. Komputasi Mobile
Komputasi Mobile atau Mobile computing
adalah sistem komputasi yang dapat dengan mudah dipindahkan secara fisik dan
kemampuan komputasi yang dapat digunakan ketika mereka sedang dipindahkan.
Contoh
mobile computing device : Laptop, Personal Digital Assistant (PDA), ponsel, dll
Contoh
tool yang digunakan : Java ME, Symbian, Android, iPhone, PalmOS, dll
Komunikasi
Mobile juga disebut dengan komputasi bergerak. Disebut dengan komputasi
bergerak, karena memiliki aplikasi yang sangat luas. memiliki kemampuan
melakukan perpindahan posisi, memiliki kemampuan perpindahan peralatan, dan memiliki
kemampuan perpindahan jaringan,dll.
Dengan
membedakan sistem komputasi mobile dari sistem komputasi lain, kita bisa
mengidentifikasi perbedaan dalam kinerja bagaimana dirancang, digunakan dan
diatur dalam pembuatan sistem tersebut. Ada beberapa hal yang sistem komputasi
mobile dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh sistem komputasi
yang statis. Mobile computing device
tidak selalu harus terhubung dengan jaringan telekomunikasi. Kalkulator, HP,
laptop, netbook bisa dikategorikan sebagai perangkat mobile computing.
Mobile
application contohnya:
1.
Kendaraan (untuk pemantauan dan
koordinasi, GPS)
2.
Peralatan Emergensi (akses dunia
luar)
3.
Akses web dalam keadaan bergerak
4.
Location aware service
5.
Information service
6.
Disconnected operations
7.
Entertainment (network game groups)
Keterbatasan
Penggunaan Komputasi Mobile
Berikut
merupakan keterbatasan penggunaan komputasi bergerak diantaranya :
a. Kendala
sumber daya yang terbatas pada perangkat mobile
Agar bersifat portable dan mobile, device dirancang kecil
dan ringan. Tetapi dengan desain ini ada kelemahannya yaitu kapasitas baterai
yang kecil, kapasitas penyimpanan memory kecil, daya komputasi terbatas.
b. Bandwidth
jaringan rendah
Pengguna mobile
dapat terhubung ke jaringan nirkabel melalui berbagai jaringan komunikasi
termasuk radio nirkabel, wireless Local Area Network (LAN), nirkabel selular,
satelit, dll Setiap jaringan nirkabel menyediakan kapasitas bandwidth yang
berbeda. Namun, bandwidth nirkabel ini terlalu kecil dibandingkan dengan
jaringan tetap seperti ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang dapat memberikan
kecepatan hingga 155Mbps.
c. Biaya
komunikasi asymmetric
Kapasitas bandwidth
yang berbeda antara hilir komunikasi dan komunikasi upstream telah menciptakan
sebuah lingkungan baru yang disebut Lingkungan Komunikasi asimetrik. Bahkan,
ada dua situasi yang dapat mengakibatkan komunikasi asimetri, Salah satunya
adalah karena kemampuan perangkat fisik. Misalnya, server memiliki pemancar siaran
kuat, sedangkan klien mobile memiliki kemampuan transmisi kecil. Yang lain
adalah karena pola aliran informasi dalam aplikasi. Misalnya, dalam situasi
dimana jumlah server jauh lebih sedikit daripada jumlah klien, itu adalah
asimetris karena ada tidak kapasitas yang cukup untuk menangani permintaan
simultan dari beberapa klien.
d. Heterogenitas
perangkat mobile
Industri
telekomunikasi Mobile telah mengembangkan berbagai perangkat mobile seperti
Laptop, Tablet PC, Handheld PC, Pocket PC, Netbook dan Mobile Phones. Namun,
perangkat mobile juga mempunyai fitur dan kemampuan yang berbeda baik sistem
operasi, daya komputasi, tampilan maupun kemampuan jaringan. Akibatnya,
heterogenitas ini menimbulkan beberapa tantangan dalam manajemen konten, dan
penyampaian konten ke penyedia layanan mobile.
e. Mobilitas
Teknologi nirkabel
memungkinkan pengguna mobile untuk bergerak bebas dan mandiri dari satu tempat
ke tempat lain. Sebuah layanan handoff terjadi ketika pengguna bergerak dari
satu daerah layanan jaringan ke lain. Hal ini penting untuk memastikan handoffs
layanan berfungsi dengan baik.
f. Koneksi
yang sering terputus
pengguna Mobile sering terputus
dari jaringan. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa alasan, termasuk
kegagalan sinyal, jangkauan sinyal yang kurang luas, area blank spot, dan
penghematan daya. Tetapi hal ini juga bisa menguntungkan karena modus aktif
membutuhkan seribu kali power lebih besar daripada perangkat dalam kondisi
standby atau mode sleep. Sinyal radio nirkabel mungkin juga akan melemah karena
jarak yang jauh dari sumber sinyal dimana pengguna bergerak.
Contoh dari
perangkat komputasi mobile (komputasi bergerak seperti GPS, smart phone, dan
lain sebagainya.
Source
:
2.
Komputasi Grid (Grid Computing)
Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, yaitu
penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara
geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk
memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi
terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber
komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala
komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi,
melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.
Dalam buku The Grid:Blue Print for a new computing
infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi grid adalah
infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses
yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan
komputasi mutakhir yang tersedia.
"A
computational grid is a hardware and software infrastructure that provides
dependable, consistent, pervasive, and inexpensive access to high-end
computational capabilities."
Seandainya kelak dikemudian hari teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi paradigma komputasi grid ini sudah mapan, peluang akan semakin terbuka bagi kerjasama lintas organisasi, lintas benua dan lintas bangsa. Akan terbuka peluang bagi peneliti di Indonesia yang ingin melakukan komputasi yang sangat rumit, dengan menggunakan supercomputer tercepat di dunia, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi.
Seandainya kelak dikemudian hari teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi paradigma komputasi grid ini sudah mapan, peluang akan semakin terbuka bagi kerjasama lintas organisasi, lintas benua dan lintas bangsa. Akan terbuka peluang bagi peneliti di Indonesia yang ingin melakukan komputasi yang sangat rumit, dengan menggunakan supercomputer tercepat di dunia, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi.
Ide
awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu
mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau
terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan
sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang
merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer
secara bersamaan. Setidaknya ada dua sisi yang mendorong semakin berkembangnya
grid computing saat ini. Kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar di
berbagai bidang serta adanya sumber daya komputasi yang tersebar. Grid
computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana
saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan
lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan
komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi
program-program yang menggunakan pustaka paralel.
Dalam tulisan What is the Grid? A Three Point Checklist oleh Ian Foster (bapak dari Komputasi Grid) ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
Dalam tulisan What is the Grid? A Three Point Checklist oleh Ian Foster (bapak dari Komputasi Grid) ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
- Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
- Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.Misalnya TCP/IP.
- Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Konsep Dasar
Komputasi Grid
Berikut
ini ada beberapa konsep dasar dari Komputasi Grid, yaitu :
- Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
- Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
- Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet).
Tiga
hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource,
Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk
melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses
komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
Keuntungan Komputasi Grid
Keuntungan Komputasi Grid
Berikut
ini beberapa keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu :
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
- Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
3. Komputasi Cloud (Cloud Computing)
Pengertian
Cloud Computing
Cloud
Computing (Komputasi Awan) adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web
2.0, dengan menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer dan disajikan dalam
bentuk suatu layanan. Yang dimaksud dengan Saas dan Web 2.0 adalah sebuah
software as a service atau perangkat lunak yang berbentuk layanan, digunakan
untuk mengembangkan suatu aplikasi yang berbasis web (Internet). Misalnya
Facebook, didalam social networking ini memiliki berbagai aplikasi seperti
game, acara undangan, tautan dan sebagainya. Dengan SaaS dan Web 2.0, pencipta
Facebook menggunakannya untuk aplikasi tersebut dengan syarat harus melalui
internet atau system online. Pada cloud computing, penyimpanan data hanya
dilakukan pada server utama, sehingga pengguna hanya dapat mengaksesnya tanpa harus
mengetahui infrastruktur pembuatan aplikasinya. Hanya perlu interface
software saja untuk mengakses server. Interface ini pada umumnya
merupakan web browser yang tersedia dengan banyak pilihan dan tidak
berbayar.
Sejarah dan Perkembangan Cloud
Cloud computing adalah
hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service
provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep
penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai
pada tahun 1960an. Dimana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan
bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Para pakar komputasi
lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, diantaranya menawarkan
ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama
seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun enam puluhan. Cloud computing telah
berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena
terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka
Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Faktor pendorong
utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet,
matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan
tinggi, dan perangkat lunak universal.
Banyak
prefesional IT mengetahui keuntungan cloud computing dalam hal
fleksibilitas penyimpanan yang tinggi dan penghematan biaya. Namun mereka juga
memiliki kekhawatiran terhadap keamanan data perusahaan mereka di dalam cloud.
Para ahli sependapat bahwa cloud computing akan mengubah
pemandangan komputasi saat ini. Andreas Asander, Vice-principal of product
management at virtualisation security specialist dari Clavister mengatakan
bahwa di saat masalah keamanan sudah terselesaikan maka
layanan cloud computing “memungkinkan perusahaan untuk
memperluas infrastruktur, menambah kapasitas sesuai permintaan, atau meng-outsourcekeseluruhan
infrastrukturnya, mengakibatkan fleksibilitas yang lebih besar, serta pilihan
sumber daya yang lebih beragam dan juga pengurangan biaya yang signifikan.
Kelebihan
Sistem Cloud Computing
Berikut ini beberapa kelebihan dari
system cloud computing, diantaranya :
1. Kemudahan Akses
Untuk mengerjakan tugas, kita tidak harus berada dalam satu komputer yang
sama. Kita bisa membuatnya dengan aplikasi lain. Namun kita harus terhubung
dengan internet dan mengerjakannya secara online.
2. Efisiensi Biaya
Dengan memaksimalkan penggunaan utilisasi sisa yang tidak terpakai,
kita dapat menciptakan beberapa virtual server lain. Dengan proses ini
kita bisa mendapatkan kapasitas fisik komputer yang berlipat karena mengurangi
infrastruktur komputer sehingga biaya sewa pelanggan menjadi lebih rendah.
Selain itu dengan adanya komputasi awan, kita juga tidak dibebankan dengan
besarnya biaya untuk membayar lisensi atas software-software yang kita install
dan kita gunakan, karena semua software sudah bisa digunakan melalui komputasi
awan.
3. Fleksibilitas dalam Menambah
Kapasitas
Dengan cloud kita tidak perlu melakukan proses pengadaan
komputer yang memakan banyak waktu. Cukup dengan melakukan penyimpanan data
pada suatu media penyimpanan dan mengkoneksikannya dengan internet. Maka kita
dapat mengakses dan menggunakannya kembali.
4. Kemudahan untuk Monitoring &
Server Management
Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah
karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal
melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server
kita. Untuk membuat, meng-upgrade dan me-manage server serta
menginstalasi software sangat mudah, karena sudah
disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.
5. Orang IT akan lebih banyak memikirkan
pengembangan
Fungsi TI bagi perusahaan adalah mendukung pengembangan bisnis
perusahaan. Banyak perusahaan sukses akibat penerapan TI yang tepat dan
memberikan keunggulan kompetitif. Dengan adanya cloud service, maka
sebagian kegiatan operasi dan server maintenance sudah
dialihkan, sehingga terdapat waktu lebih bagi departemen TI untuk melakukan
kegiatan lain.
6. Akses secara remote
Cloud computing membuat bisnis Anda tidak terbatas pada satu lokasi
saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan kapan saja. Yang
Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.
Kekurangan
Sistem Cloud Computing
Berikut ini beberapa kekurangan dari
system cloud computing, diantaranya :
1.
Faktor yang paling penting dalam
penggunaan sistem komputasi awan adalah koneksi internet. Jika tidak ada
koneksi internet maka kita dapat menggunakan sistem komputasi awan. Di
Indonesia, masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh akses
internet, sehingga membuat koneksi internet kurang memadai dan sering kali
tidak stabil karena pengaruh cuaca maupun lingkungan pada wilayah tersebut.
2.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah
satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Dengan menggunakan sistem
komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan
kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan. Saat
mengalami gangguan, kita tidak dapat menuntut pihak server karena kesalahan
data-data tersebut.
3.
Kualitas server komputasi awan adalah
salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan
jasa penyedia server komputasi awan. Ketika server down atau permorma kurang
bagus, kita malah akan dirugikan karena kualitas server yang buruk.
Contoh
aplikasi dengan sistem berbasis cloud computing yang sering digunakan
yaitu Hotmail, Yahoo!Mail atau Gmail. Untuk melihat email, kita bisa
melakukannya di mana saja, yang penting ada internet dan browser.
Software dan data kita tidak tersimpan di komputer yang kita pakai
melainkan terletak di cloud server.
Source :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://www.computerweekly.com/Articles/2009/06/10/235429/A-history-of-cloud-computing.htm
http://www.cozy.co.id/
http://www.sby.dnet.net.id/dnews/september-2011/article-kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-komputasi-awan--77.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar